Kamis, 21 November 2013

EKSPEDISI KEBAHAGIAAN

Apa itu kebahagiaan? Sering orang tidak mengerti hal apa yang bisa membuat hatinya bahagia. Apakah itu wanita? Apakah itu uang? Apakah itu jabatan? Apa?
            Ekspedisi pencarian kebahagiaan seseorang memang tidak jauh-jauh dari wanita, harta, jabatan. Banyak orang yang (pada akhirnya) merasa bahagia ketika dia sudah bisa bersama wanita yang dia sukai. Sebaliknya, ketika perasaannya tidak terbalaskan, dia akan merasa kebalikannya dari bahagia yaitu sedih. Namun, kebahagiaan ini bersifat sementara. Ketika dia sudah tidak lagi menyukai si gadis itu, kebersamaannya dengan sang kekasih malah menjadi beban untuk dia, bukan lagi kebahagiaan.
            Ada temenku yang bahagia sekali ketika (justru) dia disibukkan oleh pekerjaan. Bolak-balik kesana kemari itulah justru hal yang bisa membuat dia bahagia. Menurut temanku itu, dia kan sedih jika dia tidak melakukan apa-apa dalam sehari. Dan ketika dia berorganisasi, menempati posisi penting dan harus pontang-panting ke berbagai tempat untuk bermacam urusan, maka ia merasa bahagia. Lagi, kebahagiaan itu juga sementara. Ketika tiba waktunya dia harus merelakan jabatan pentingnya kepada sang junior, hilanglah hal yang bisa membuatnya bahagia.
            Dan satu yang paling eksotis dari mencari kebahagiaan adalah, menghamburkan uang. Asal memiliki banyak uang, seseorang akan merasa bahagia. Entah untuk apa uang itu, baginya ketika masih ada uang untuk dihamburkan, maka kebahagiaan akan selalu ada dalam genggamannya. Bermanfaat atau tidak, baik atau buruk, begitulah cara dia memperoleh kebahagiaannya. Namun, kebahagiaan karena uang juga sementara, kan?
            Memperoleh kebahagiaan menurut seorang yang bijaksana adalah dengan senantiasa bersyukur. Apapun keadaan, situasi dan kondisi kita harus selalu bersyukur, maka kebahagiaan akan kita peroleh. Tetapi, kebahagiaan macam ini susah didapatkan, ingat kita ini manusia. Bukan manusia kalau senantiasa bersyukur dan tidak pernah mengeluh. Kebahagiaan ini juga tidak abadi karena wujud kita yang sebagai manusia itu sendiri yang membuat kebahagiaan ini tidak berlangsung lama.


Lalu, apa yang membuatku bahagia? Kalau aku ingat-ingat kembali, aku merasa bahagia ketika hal yang aku ingin lakukan bisa segera terpenuhi. Dan, itupun selalu sementara. Aku ingin pacaran dengan seseorang yang aku sukai, sukses, bahagia, rasa sukanya hilang bahagiapun ikut hilang. Aku ingin masuk organisasi, sukses, bahagia, semangat berorganisasi hilang bahagiapun ikut hilang. Aku sedih, dapat banyak uang, pergi jalan-jalan, bahagia, pulang, sedih karena kembali tidak punya uang.
Kemudian timbul pertanyaan lagi. Apa itu kebahagiaan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D