Part 1: Aku Bukan Alien !
Buatan Sendiri mohon dimaklumi |
Sebut saja namaku, Ali. Dulu
ayahku menjelaskan kenapa aku diberi nama Ali adalah dengan harapan, kelak aku
bisa menjadi seseorang yang tinggi. Tinggi kedudukan, tinggi ilmu akalnya,
tinggi segalanya. 12 belas tahun berlalu semenjak ayahku mengatakan harapan
atas namaku. Namun apa daya, harapan tinggal harapan. Bisa dikatakan aku gagal
memenuhi harapan itu.
Jangankan
tinggi pangkat, tinggi badan saja mentok di 168 cm. Ilmu agama cethek, ilmu
dunia juga sama sekali bukan tandingan teman-teman sebaya. Dalam pergaulan
sosialpun aku nggak ada apa-apanya. Aku bukanlah sosok seperti ayah yang mudah
bergaul dan memiliki banyak teman. Aku cenderung pemurung, suka menyendiri dan
sulit diterima lingkungan. Makanya, aku hanya punya sedikit teman,-sebenarnya
tidak punya sama sekali. Intinya, orang yang baik kepadaku adalah orang-orang
yang memang baik ke semua orang
.
Terkadang
ketika sedang bercermin, aku berkata-kata pada sendiri, “Hemmmm, pantas saja
aku dijauhi.” Gumamku Mengkomentari apa yang membuatku tidak begitu menarik
untuk diajak berteman. Setelah itu aku melamun lama. Sedikit protes pada Sang
Ilahi, kenapa Dia tidak menciptakan aku dengan fisik yang sempurna? Fisikku
sangat menyedihkan. Diurut dari ujung rambut hingga ujung kaki, tak ada satupun
yang bisa aku banggakan wujudnya.
Aku
memiliki jidat yang sangat lebar. Sangat dan sangat lebar. Teman-teman dari
jaman SD sampai jaman kuliah selalu ngata-ngatain jidatku sebagai lapangan
bola, lapangan golf dan sebagainya. Jidat lebar itu dihiasi rambut ikal yang
tumbuh jarang-jarang, hingga ketika aku berdiri di bawah terik matahari,
jidatku akan bersinar dengan terangnya. Turun ke bawah, mataku terpasangi
sebuah kacamata tebal yang posisinya naik-turun karena hidungku yang
pesek,-tepatnya pesek sekali. Untuk yang satu ini juga banyak orang yang
menjadikannya sebagai bahan guyonan seperti; hidung Jambu air, hidung tomat
sampai hidung babi. Turun lagi ada gigi yang tumbuh secara tidak beraturan, ada
yang bolong dan ada pula yang tumbuh berlebih. Semua aksesoris tampang wajahku
itu diperparah dengan tubuh yang pendek, kulit hitam dan sangat kurus. Jadilah
aku dipanggil ALI-en. ALIEN! Dan julukan itu ada terus menerus dari jaman SD sampai
perkuliahan. Ali si Alien dari planet Mars ! (ada juga yang bilang dari Pluto).
Semua
olok-olok itu membuatku sangat dan teramat minder. Semenjak jaman sekolah aku
malas untuk bergaul. Jajan di kantin sendirian, ke perpus sendirian bahkan di
kelas, aku duduk sendirian (biasanya satu bangku dua anak). Menyedihkan sekali.
Rasa ingin berontak dan melawan terpaksa aku pendam dalam-dalam karena
ketidakmampuan fisik. Pernah kejadian, suatu hari ada anak yang menurutku paling
belagu di SMA. Posisi ketika hendak pulang sekolah dia ngebully, sebut saja
namanya Anton.
Anton,
“Woi Alien... kapan lu balik ke Mars?? Hahahahaha. Di Bumi sudah sesak
sono balik ke planet lu hahahaha ” kata dia dengan suara yang membuat
semua orang menoleh ke arahnya. Menoleh ke arahku juga.
Aku tidak menyahut, aku pilih diam dan berlalu
tanpa memperdulikan. Tak disangka, Anton marah dan mengejarku. Dia marah-marah
dan mencengkik leherku sampai badanku terangkat. Badan Anton memang tinggi
besar, namun agak gendut dan berkulit hitam.
Anton, “Maksud lu diem apa? Lu
nantang gua?”
Aku masih diem tapi dalam hati aku mengutuk, “apa-apaan
dia. Dia yang ngebully dia juga yang marah. Wong edan.” Dalam posisi badan
terangkat karena cekikan Anton, dan dia dalam posisi lengah karena
menertawaiku, aku beranikan mengangkat tangan dan “PAAKKK!” tanganku menghujam
tepat di mata kanannya sekaligus membuat cengkeraman tangan anton terlepas dari
leherku. Dalam keadaan takut setengah mati dia akan membalas, aku kumpulkan
keberanian dan berteriak campur air mata,
“A ... KU .... ALI .... BUKAN ... A L I E N !!!”
-
Betul, siang itu aku berakhir babak belur
dihajar Anton dan teman-temannya. Satu pukulan dibalas puluhan pukulan dan
tendangan.
kira-kira begini. Gambar sendiri harap dimaklumi |
========================================================================================
Bersambung ...... ke MENTAL DISORDER. Part 2: Pertemuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D