Terkadang
menjadi orang baik itu membuat kita susah. Nggak selamanya menjadi orang baik
itu menyenangkan, bahkan malah menjadi lelucon. Persetan dengan
kalimat-kalimat bijak yang sok tahu. Berkata hiduplah seperti pohon yang
berbuah lebat, yang ketika dilempar batu dia balas dengan buah. Preketek, Bullshit!!!!!!!!!!! Kenyataannya,
menjadi orang baik itu menyusahkan.
Entah ini
untuk keberapa kalinya saya diperlakukan seenak puser sendiri oleh orang yang mengaku temanku. Hufffffffffffhhhh, jadi saudara-saudara, hari ini untuk kedua
kalinya ada adik kelas saya yang memintaku untuk menjemputnya dengan alasan
kalau ini adalah pertama kalinya dia ke Semarang. Nah, berhubung saya ini tidak
membawa motor apalagi mobil, saya Cuma bisa mengarahkannya ke tempatku. Bahwa dia
harus naik angkot jurusan ini dan itu. Saya pun langsung ke kampus 1 dari
tempatku, jalan kaki.
Dia dari
Jawa Barat, turun di Terminal Mangkang. Kata saya, dia kudu naik bus jurusan
Terboyo biar bisa langsung turun depan IAIN. Eh, malah naiknya BRT. Dari tempatku
menunggu dia sampai ke halte BRT kan Cuma 500 meter, saya suruh jalan saja,
malah nggak mau. Mintanya saya yang kesana, njemput, hla saya sudah bilang
nggak bawa motor. Dia bilang ya pakai angkot. Ini apa sih, minta tolong apa
nyuruh-nyuruh, nggak sopan deh. Saya juga nggak nyiapin duit. Akhirnya saya
bilangin, kalau nggak mau jalan ya naik angkot merah turun depan IAIN. Eeeeeeeeeeh
dia Malah sewot. Hadeehhhhhhhhh. Bikin
emosi deh. Tapi tetep saya tungguin, lamaa, lamaaa, lamaa, lamaaa, saya sms
nyampe mana, dia malah bales, “udah di kos temen”
Ban***T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D