Akhir-akhir ini perkembangan
penyakit yang bersarang di kepalaku semakin mengkhawatirkan. Hehehehehe. Penyakit itu mempengaruhi
kecepatan berpikir saya, membuatku lupa kosakata-kosakata yang mestinya dengan
mudah saya ucapkan. Sering saya meminta waktu sebentar terhadap lawan bicara
untuk mencari-cari sebuah kosakata. Malah lebih seringnya, saya bingung harus
bagaimana membahasakan sebuah idea yang ada di isi pikiranku. Mengherankan sekali,
pikiranku menjadi lemot.
Yang lebih parah adalah saya lupa nama-nama
tetangga saya sendiri!!!! Nah, untungnya di negara kita kalau memanggil orang
yang lebih tua harus menggunakan kata-kata panggilan, semisal, uwak, Om, Paman, mas, kang dsb bayangkan
kalau kita seperti orang Amerika sana, yang ketika memanggil orang harus dengan
namanya, mati aku. Tetangga lho….. jangankan yang berjarak beberapa rumah, yang
di depan rumahku sendiri saya lupa nama-nama penghuni satu rumah itu siapa
saja. Tadi juga, teman satu pondok dulu, pas mau nyebut nama, tiba-tiba
bingung, ini anak namanya siapa ya? Paraaaaaaahhhhh…….. teman sendiri. Baru setelah
temannya dia manggil, “Jher” saya
baru sedikit ingat, owh iya dia dipanggil jher, tapi nama aslinya siapa I really forget
Sesuatu yang membuatku takut adalah
ketika penyakit ini membuatku ngeblank. Pernah
suatu hari pas saya adzan thuh,
tiba-tiba bleeennkkkk lupa, yaAllah
tadi udah nyampai mana. Makanya kadang saya takut kalau mengendarai motor di
jalanan yang ramai, takut tiba-tiba blank
pikirannya terus kecelakaan, mati. Padahal satu hal yang paling saya takutkan
adalah mati secara tidak layak di jalanan raya. Saya nggak ingin nyawaku
dicabut karena kecelakaan yaAllah
.
.
Saya tidak tahu penyakit apa ini,
dulu waktu periksa di dokter juga, dokternya bilang ini Cuma sakit biasa. Satu hal
yang membuatku enggan untuk meminum obat yang dia berikan adalah gara-gara dia
bertanya pada co-assnya, “ini dikasih
obat apa ya kira-kira?” yaAllaaah, dia kira saya ini tikus percobaan kali ya. Hadeh……akhirnya
dari 2 bungkus obat yang dia kasih resepnya terus aku ambil di balai
pengambilan obat, yang aku minum Cuma setengah bungkus doank deh. Kalau orang
tuaku tanya, “sudah minum obat, Guh?” saya jawab aja sudah.
Setelah saya ingat-ingat, sekalian
mencermati perilaku penyakit ini. Kepala saya akan terasa sakit sekali, kalau
sarapan lebih dari jam sepuluh. Alias telat sarapan. Cuaca yang panas ditambah
saya capek juga bisa membuat kepala saya nyuet-nyuettan.
Doa saya, semoga sakit ini cepat
menghilang. yaAllah, saya tersiksa *nangis……………. Sakit rasanya. Saya ingin hidup
normal, bermain bola dengan tenang, tanpa perlu takut menyundul bola. Bagi yang
membaca tulisan ini, saya minta doanya ya,,,,,, hehehehe semoga saya sembuh dan tidak kambuh lagi amiiiin ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D