Jumat, 22 November 2013

Satu minggu yang lalu

Tanpa sengaja aku bertemu dengan Ratna (ulasan tentang dia sudah banyak aku tuangkan di postingan-postingan sebelumnya) di dalam bus Damri. Berhubung aku orangnya bisa mengendalikan diri, aku duduk aja disampingnya (istilah Jawanya; njejeri). Pertama ya biasa saja, tanya kabar, gimana pacarnya dan sebagainya. Oh iya, ini sudah lama banget lhoh aku nggak ketemu dia, padahal kita sekampus.

 
            Obrolan berlanjut ke destinasiku,
ya aku jawab jujur saja kalau aku memang mau ke Gramedia dan tanpa aku katakan dia sudah paham kalau aku bakal nyari komik Conan. Sebenarnya sih tujuan utamaku waktu itu nyari buku tentang fikih, terus kalau Conan edisi 76 sudah rilis ya aku mau sekalian beli gitu.
            Sama seperti mbak lifa, aku juga dulu sering mengirimi dia sms apakah itu sekedar salam atau bertanya kabar. Tapi, ya diabaikan alias tidak pernah dibalas. Berhubung, aku masih sangat cinta ya ke dia, satu-satunya cara agar aku nggak “gila” ya aku harus bisa untuk tidak mau tahu tentang dia, kan? Akhirnya, akun fb ku yang berteman dengannya aku tutup (aku punya dua akun fb). Tujuannya? Ya supaya aku nggak bodoh lagi komen-komen di statusnya. Buat apa komentar kalau hanya untuk diabaikan. Terus, nomer hapenya juga aku hapus saja lah. Toh kita juga nggak pernah berhubungan. Itu semua terjadi mungkin satu tahun yang lalu.
            Nah, kembali ke bis Damri. Berikut percakapan kelanjutannya. Aku = Q, dan di R;
Q, “selama kita deket, kita pernah nonton bareng nggak ya?”
R, “eemmm, belum pernah deh. Mau nonton?”
Q, “ayok, ada film Carrie sekarang, traillernya sih bagus.”
R, “kalau sekarng aku nggak bisa, mau nge-lesin”
Q, “ya, dibatalkan dulu tho hehehe”
R, “nggak bisa, kasihan. Gini aja, kalau kamu udah ACC judul skripsi, aku mau deh nonton sama kamu.”
Q, “hah? ACC judul itu hahaha itu berapa bulan lagi ya”
R, “ya makanya, semangat tho.. nanti kalau udah ACC aku dikasih tahu”
Q, “oke deh....”
R, “terus, ngasih tahunya gimana ?” (mungkin dia paham, kalo akun fb ku aku tutup & no hape nya aku hapus)
Q, “gampang itu mah, santai”
R, “pasti nomerku udah dihapus kan? (ketawa)”
Yah, begitulah. Nggak tahu tujuanku memposting ini apa. Mungkin supaya aku nggak lupa kali ya, soalnya sekarang aku mudah lupa. Dan tahu? Berhubung nomer hapenya sudah ada di daftar kontakku lagi, ya otomatis aku yaaa lumayan sering sms dia, dan masih sama kayak setahun lalu. Masih diabaikan. Ya sering juga sih dibales, tapi untuk satu-dua sms kemudian menghilang tanpa salam.
            Namun, aku mendapat pembelajaran penting dari adanya Ratna ini. Aku pernah merasa sakit banget atas semua itu, kemudian aku posting di group teman-temanku (belakangan aku sadar kalau tindakan ini bodoh banget), dan mendapat banyak sekali komentar-komentar yang berisi dukungan buatku. Namun ada satu teman yang membuka mataku, dia bilang, “jangan gitu bro, bagaimanapun keadaan lu sekarang, elu juga pernah ngerasa bahagia kan ketika sama dia?” dan akhirnya postingan itu aku hapus (labil banget).
            Iya, dia benar. Segila apapun aku karena Ratna, aku juga pernah ngerasa seneng ketika sedang bareng dia. :) 
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D