Jumat, 03 Agustus 2012

Sebuah Nyanyian Sedih


Akhirnya aku tiba pada satu kesimpulan yang sangat tidak menyenangkan. Bahwa, selalu ada alasan untuk jatuh cinta. Atau kalo tidak, akan ada alasan untuk bertahan dalam cinta dan akan ada alasan untuk mengakhiri cinta. Satu titik kesimpulan, adalah cinta tak pernah lepas dari alasan. Bohong kalau ada orang berkata, “aku mencintaimu apa adanya” haha. Jangan percaya, sebab itu hanyalah perkataan temporer, dan akan berubah seiring waktu berjalan. Atau, orang yang berkata seperti itu sedang mabuk. Okelah, kullu qoidatin mustasnayyat, dalam setiap peraturan ada pengecualian, tapi aku yakin, prosentase keberadaan orang yang mencintai pasangannya secara BENAR-BENAR TULUS di dunia ini hanyalah 10%, yang 1% ada di dunia nyata, yang 5% ada di Novel dan 4 % ada di sinetron indosiar.


Kalau aku perhatikan, cinta sekarang ini sudah tidak lagi sakral. Banyak pasangan yang memperlakukan cinta seenak sendiri. Cinta, menjadi barang yang mudah dicari, mudah didapat dan mudah untuk dibuang.
Hahahaha. Kalian boleh kok sirik sama tulisan ini. I mean, tendensi nyata dibalik aku nulis tulisan ini. Tepaaaaaat sekali, karena aku jelek, jadi aku sempet nulis kayak gini. Coba aku ganteng, wah nggak tau deh bakal kayak gimana aku memperlakukan cinta. Tapi ya, siapa yang bisa tahu bagaimana waktu akan berjalan kan? Mungkin juga aku bakal jadi ganteng, banyak yang suka, tapi tetep setia sama satu orang. Mungkin juga sebaliknya atau mungkin juga berbalik-balik.
Mungkin kalau ada cowok paling nggak tahu diri sedunia, dan memang ada, itu adalah aku. Bercermin aja cerminnya retak, wkwk, masih aja suka menolak seorang wanita yang mencoba masuk dalam kehidupanku. Malah sibuk berharap-harap sama orang, yang ketika lihat wujudku aja langsung mual-mual hahahaha. Heran aku. Masih aja nggak bisa menerima seorang wanita yang penampilannya apa adanya.
Tapi gimana ya, aku kayak gini juga, gara-gara dulu denger temenku cewek yang lagi ngobrol sama temannya tentangku. Terus dia nggak tahu kalau aku ada di belakangnya. Berikut percakapannya:
A : terus kalo si ***** nggak nerima kamu, gimana?
B: ah nggak papa, santai aja, masih ada teguh ini
Batinku heloooooo,,,,, PD banget loh, emanknya kalo kamu nembak aku, aku otomatis bakal langsung nerima gitu. Capek deh. Bayangin, mereka yang “datang” padaku, hampir semuanya itu berwajah nggak cantik. Aku jadi suudzon, jangan-jangan mereka berpikiran, “yah, aku kan jelek, nggak mungkin dapetin dia, mending deketin teguh aja ah” hayohke??? Hahahaha. Celakanya atau mungkin untungnya, ketika aku ingin mengklarifikasi hal itu, mereka terkesan pasrah dan nggak mau sedikitpun menyakinkan aku akan ketulusan mereka. *tepok jidat penjaga Wc Umum
            Masalah ketulusan yang selalu aku tekankan dan pertanyakan. Hmf. Rasanya kalau aku masih mencari seseorang yang TUULUUS cinta sama aku, (kayaknya nih) aku bakal tetep terus menyendiri deh J siapa ya, wanita yang aku inginkan, wanita yang ketika aku melihatnya perasaan jadi seneng yang mau nerima orang kayak aku ya. Ngeness. Hahags….. kalau sudah seperti ini, kisah cinta yang aku punya, tengah bernyanyi ,,,,, nyanyian sedih,,,, yang tak tahu kapan harus reffrain kapan harus Bridge ,,, dan kapan harus finish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D