Gerbang
kampus, perpustakaan, gedung K (ruang Rolling door yang digunakan
untuk APTA), Damri, persimpangan Milo, kantin kampus, pos siskamling
BPI, Masjid Al-ikhlas BPI, warnet Prima depan kampus. Dimana lagi ya?
Hehehehehe.
Kalau
ada seseorang yang berkata, “ngapain sih diingat-ingat” bukannya
aku mengingat-ingat secara khusus sebenernya, tapi, nggak tahu deh,
untuk masalah memori aku memang sedikit kuat dalam mengingat
kenangan-kenangan. Hanya, kemampuanku mengingat kembali memori di
masa lalu harus dilecut oleh satu keadaan. Aku nggak bisa jika harus
mengingat-ingat dengan sengaja. Ya, mungkin bisa, tapi paling nggak
jauh dari karangan-karangan hehehehe.
Paragraf
pertama itu adalah tempat-tempat dimana aku sering atau seenggaknya
pernah menghabiskan waktu bareng orang yang aku gilai. Iya tahu, aku
gilai. Hahags. Untuk namanya pernah aku sebutin deh di
postingan jauh-jauh hari. Nah, aku tiba-tiba ingat dia (lagi dan
lagi) gara-gara kemarin aku ikut nyeleksi mahasiswa-mahasiswi baru
untuk orsenik. Kegiatan itulah yang disebut APTA. Kegiatan pertama
yang mempertemukan aku dengannya di tahun ajaran 2010. Asik asik.
Bisa
ditebak lah, setelah aku tiba-tiba ingat dia. Selanjutnya adalah aku
ingat percakapan pertama kita, bagaimana dia dengan PDnya nitipin
tas, sambil nyengir, “kalo ilang mas yang tanggung jawab” dan aku
melongo. Hahadeh. Ingat, bagaimana minggu-minggu pertama cuma
menyapa, “heh” “weh” “hey” dsb. Lalu, ingat bagaimana dia
selalu tertawa ketika sedang bareng aku, ingat bagaimana cara
dia tertawa, bagaimana dia kaget dan heran ketika aku menemaninya
pulang. Ahh, itu semua datang begitu saja.
Semua
memori tentangnya tiba-tiba masuk kembali, berputar-putar dalam otak,
berlarian membuatku lelah. Lelah, karena tak hanya memori
menyenangkan saja, tetapi juga pada ujungnya aku jadi mengingat
bagaimana dia memberiku rasa sakit..................
Tapi
itu dulu, sekarang kan aku sudah biasa saja. Hehehehe. Buktinya,
bulan lalu aku ketemu dia juga biasa saja, nggak ngerasa sedih atau
senang atau apalah. Biasa saja. Hehehe. Cz, apalah arti kenangan
masa lalu yang menyakitkan, jika ia hanya menghambat langkahku saja.
Iya nggak ? Iyaaaaaaaa. Setuju
bapak-bapak? Setujuuuuu. Setuju
ibu-ibu? Setujuuuuuuuuu. Saya
tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D