Ketika bulan Ramadhan tiba, maka, pintu-pintu surga dibuka,
pintu neraka ditutup dan
setan-setan diikat.
Sering mendengar
kata-kata diatas, kan? Pastinya donk,,,
J nah, semakin sering
mendengar kata-kata diatas, entah itu dari Ustadz, kyai atau penceramah, semakin
sering pula temen-temen bertanya-tanya, “apa benar setan dibelenggu? Diikat selama
bulan puasa? Kok nyatanya aku masih berbuat kemaksiatan?” begitu, kan? Ya, kan? Ya, kan? Hehehehe.
Saya mempunyai sedikit penjelasan yang semoga saja bisa diterima.
Jadi begini, ibarat
orang mempelihara ayam, pastilah orang itu tidak langsung mengumbar
ayam-ayamnya di alam bebas. Pasti, dia kurung terus itu ayam di dalam kandang. Tujuannya
jelas, supaya ayam-ayamnya terbiasa dan tahu secara naluriah untuk hidup di
dalam kandang tsb. Nah, baru setelah beberapa minggu, si pemilik berani untuk
membiarkan ayam-ayamnya berkeliaran, berlarian kesana kemari, karena dia paham,
bahwa ayamnya pasti akan kembali lagi ke kandang. Kenapa, ayam bisa kembali ke
kandangnya? Karena sudah terbiasa di
dalam sana, sehingga secara naluriah ayam tahu bahwa itulah tempat
tinggalnya.
Begitupun dengan
setan, sebelum Ramadhan datang setan
dengan tekun dan rajinnya membimbing manusia untuk hidup dalam neraka kelak. Dengan,
upaya-upaya yang menurut manusia sangat menyenangkan, memabukkan, penuh dengan candu dan
hingga akhirnya manusia nyaman melakukan apa yang setan perjuangkan. Pertama
kalinya, mungkin manusia masih bisa menolak, enggan dsb, tapi setelah masa
karantina selama berbulan dan bertahun-tahun, tidak sedikit dari usaha setan
yang berhasil. Nah, akhirnya setan PD untuk mengumbar manusia kemanapaun hendak
pergi. Mau berkeliaran kemanapun, setan hanya tinggal mengawasi tidak perlu
lagi untuk menggoda dan merayu untuk berbuat kemaksiatan.
Nah, hingga datanglah
bulan Ramadhan, dimana setan-setan harus “istirahat” dari pekerjaannya menggoda iman manusia. Sayangnya, manusia
sudah akur dengan dunia kesetanan, sudah kadung nyaman dengannya, sehingga timbul
rasa kangen untuk berbuat sesuai apa
yang setan ajarkan. Inilah, bagi yang merasa melakukan suatu
pelanggaran ketika sedang berpuasa, sadarilah bahwa kalian sudah terlanjur
nyaman dipelihara oleh setan. Di dunia
ini kita tertawa senang, setanpun tertawa senang. Karena tanpa diawasi tanpa
digodapun ternyata manusia sudah bisa melakukan kemaksiatan-kemaksiatan secara
mandiri.
Nah, lalu, bagaimana
caranya untuk membatalkan pertemanan dengan setan. Berhubung setan tidak mempunyai akun Facebook, maka
caranya adalah, Sama dengan hubungan antar manusia, kita harus
melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh setan. Kita harus berani melakukan
hal-hal yang dibenci oleh setan. Apa itu, kalian pastinya sudah mengetahuinya
sendiri. Dan ketika sudah ingin berpisah dengan setan, maka tanamkanlah tekad
yang kuat, keikhlasan hanya untuk-Nya, dan sabar. insyaAllah selalu ada jalan. Tentu,
jalan terbaik bagi kita umat muslim untuk kembali ke rumah kita yang
sesungguhnya. Semoga saya pribadi, orang
tua kita semua, teman-teman dan para pembaca sekalian dapat bersama-sama
kembali ke rumah kita di surga sana. Amin
amin ya Robbal ‘alamin J
aamiinn...
BalasHapussalah satu yang di benci setan adalah zikir ... ^_^
banyakin ziqir ...