
Sudah bukan menjadi sebuah rahasia lagi kalau setiap
khutbah jumat para jamaah bukannya menyimak, meresapi tapi malah asyik tidur,
bahkan ada yang pake acara ngorok segala. Dalam hal ini saya dengan tegas
menyalahkan si khotib yang tidak becus dalam menyampaikan materi khutbah,
sehingga jamaah lebih memilih untuk tidur daripada mendengarkan !!!!! Bagaimana
mungkin jamaah akan tertarik untuk mendengarkan, jika khutbahnya macam orang baca puisi
saja. Lagian khutbah membaca itu
tandanya dia sendiri tidak paham akan apa yang dia sampaikan. Sungguh sangat lancang
meremehkan pentingnya khutbah Jumat. Ingat, Khutbah Jumat itu
rukun, yang artinya jika kita tinggalkan, maka sia-sialah shalat Jumat kita. Jangan-jangan
khotib-khotib itu hanya sekedar ingin menggugurkan kewajiban saja daripada
memanfaatkannya untuk sesuatu yang lebih.
Dijadikannya khutbah Jumat sebagai rukun shalat Jumat, ditambah
lagi dalam khutbah itu sendiri ditambahi lagi dengan rukun-rukun, menandakan
pelaksanaan khutbah Jumat begitu teramat urgen. Teramat sangat penting. Allah beserta
Rasul-Nya tidak mungkin menjadikan alasan-alasan seperti yang sudah saya
sebutkan tadi sebagai sesuatu yang tidak penting, bukan ? tapi lihatlah, betapa
mereka yang maju membawakan khutbah tampil ala kadarnya begitu. Bahkan, tadi
siang saya sengaja melihat-lihat kearah samping dan belakang, banyak saya lihat
mereka yang memandang dengan tatapan melecehkan, orang yang tepat disampingku
malah senyum-senyum geli. Hal yang sama juga terjadi di minggu-minggu sebelumnya. Intonasi mereka
tidak menarik, sama sekali jauh dari kata “mengajak” ya
itu tadi, seperti orang membaca puisi atau seperti anak SD yang sedang belajar
membaca.
Bangsa Indonesia sekarang ini benar-benar tengah
dirundung banyak masalah. Dalam segala segi pasti diselimuti masalah. Mungkin tidak
sedikit dari kalian yang bertanya-tanya kenapa. Disadari atau tidak,
orang-orang di Indonesia sudah mulai sombong, sudah merasa tidak lagi butuh
Tuhan. Kita lupa atau malah benar-benar lupa akan Tuhan. Kasus korupsi terjadi
karena mereka lupa kepada siapa mereka seharusnya meminta rejeki, lupa untuk
bersyukur. Kasus pesawat Sukhoi Super Jet yang menabrak Gunung Salak terjadi
karena mereka lupa bahwa waktu take off sudah
mau menjelang waktu Shalat Dzuhur. Kasus pengeroyokan supporter terjadi karena
mereka lupa mendirikan Shalat Ashar, Maghrib dan Isya. DAN ALLAH TIDAK SUKA
!!!!!!!!!!! ALLAH TIDAK SUKA DILUPAKAN !!!!! nah, Allah tahu kalau manusia itu
hanya ingat pada-Nya hanya ketika dilanda kesusahan saja ! akhirnya
diberikanlah cobaan-cobaan beruntun itu, supaya manusia khususnya bangsa
Indonesia kembali mengingat-Nya.
Disinilah khotib seharusnya mengambil peran protagonis. Bayangkan
berapa banyak umat islam berkumpul di satu tempat ??? bayangkan jika si khotib benar-benar
mampu mengingatkan jamaah yang jumlahnya ratusan (dalam
satu Masjid) akan wujud Tuhan. Mengingatkan akan kebutuhan kita
kepada-Nya. Sayangnya apa yang terjadi, ucapan mereka tidak mengenaa. Setiap Jumat
kata-kata, “Fadzkuruullaahal ‘adziiim yadzkurkum”
yang artinya “ingatlah Allah yang maha agung, maka Dia akan mengingatmu”,
selalu diulang-ulang dan diulang-ulang tapi sayangnya nirmakna,
alias tidak merasuk ke kalbu para jamaah.
Maka, dalam hal ini saya pribadi mengingatkan diri bodoh ini, sekalian pada
yang membaca tulisan ini (kalau ada), ayolah kita kembali mengingat dan sadar akan Allah SWT.
Ingatlah Dia disaat kita senang dan susah, sehingga Allah pun mengingat kita
baik disaat kita senang atau susah. Jangan sampai disaat kita susah dan Allah
tahu kita susah tapi Allah tidak menghiraukan kita gara-gara kita
mengabaikan-Nya disaat kita senang ! Terima kasih…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D