Jumat, 01 Juni 2012

Urgenitas Khutbah Jumat di Era Kekinian


            Siang ini, saya menyadari sepenuhnya sebuah ironi yang terjadi pada umat Islam, khususnya di Indonesia. Kesadaran ini saya dapatkan ketika mendengarkan khotib yang, tentunya, sedang menyampaikan khutbah Shalat Jumat.  Sebelumnya saya minta pengertiannya pada siapapun yang membaca tulisan ini, saya tidak bermaksud sok hebat atau sok benar sendiri. Saya hanya ingin menyampaikan apa yang tengah saya pikirkan dan semoga saja sama seperti yang agan-igin pikirkan selama ini.

            Sudah bukan menjadi sebuah rahasia lagi kalau setiap khutbah jumat para jamaah bukannya menyimak, meresapi tapi malah asyik tidur, bahkan ada yang pake acara ngorok segala. Dalam hal ini saya dengan tegas menyalahkan si khotib yang tidak becus dalam menyampaikan materi khutbah, sehingga jamaah lebih memilih untuk tidur daripada mendengarkan !!!!! Bagaimana mungkin jamaah akan tertarik untuk mendengarkan, jika khutbahnya macam orang baca puisi saja.  Lagian khutbah membaca itu tandanya dia sendiri tidak paham akan apa yang dia sampaikan. Sungguh sangat lancang meremehkan pentingnya khutbah Jumat. Ingat, Khutbah Jumat itu rukun, yang artinya jika kita tinggalkan, maka sia-sialah shalat Jumat kita. Jangan-jangan khotib-khotib itu hanya sekedar ingin menggugurkan kewajiban saja daripada memanfaatkannya untuk sesuatu yang lebih.


            Dijadikannya khutbah Jumat sebagai rukun shalat Jumat, ditambah lagi dalam khutbah itu sendiri ditambahi lagi dengan rukun-rukun, menandakan pelaksanaan khutbah Jumat begitu teramat urgen. Teramat sangat penting. Allah beserta Rasul-Nya tidak mungkin menjadikan alasan-alasan seperti yang sudah saya sebutkan tadi sebagai sesuatu yang tidak penting, bukan ? tapi lihatlah, betapa mereka yang maju membawakan khutbah tampil ala kadarnya begitu. Bahkan, tadi siang saya sengaja melihat-lihat kearah samping dan belakang, banyak saya lihat mereka yang memandang dengan tatapan melecehkan, orang yang tepat disampingku malah senyum-senyum geli. Hal yang sama juga terjadi di minggu-minggu sebelumnya. Intonasi mereka tidak menarik, sama sekali jauh dari kata “mengajak” ya itu tadi, seperti orang membaca puisi atau seperti anak SD yang sedang belajar membaca.
            Bangsa Indonesia sekarang ini benar-benar tengah dirundung banyak masalah. Dalam segala segi pasti diselimuti masalah. Mungkin tidak sedikit dari kalian yang bertanya-tanya kenapa. Disadari atau tidak, orang-orang di Indonesia sudah mulai sombong, sudah merasa tidak lagi butuh Tuhan. Kita lupa atau malah benar-benar lupa akan Tuhan. Kasus korupsi terjadi karena mereka lupa kepada siapa mereka seharusnya meminta rejeki, lupa untuk bersyukur. Kasus pesawat Sukhoi Super Jet yang menabrak Gunung Salak terjadi karena mereka lupa bahwa waktu take off sudah mau menjelang waktu Shalat Dzuhur. Kasus pengeroyokan supporter terjadi karena mereka lupa mendirikan Shalat Ashar, Maghrib dan Isya. DAN ALLAH TIDAK SUKA !!!!!!!!!!! ALLAH TIDAK SUKA DILUPAKAN !!!!! nah, Allah tahu kalau manusia itu hanya ingat pada-Nya hanya ketika dilanda kesusahan saja ! akhirnya diberikanlah cobaan-cobaan beruntun itu, supaya manusia khususnya bangsa Indonesia kembali mengingat-Nya.


            Disinilah khotib seharusnya mengambil peran protagonis. Bayangkan berapa banyak umat islam berkumpul di satu tempat ??? bayangkan jika si khotib benar-benar mampu mengingatkan jamaah yang jumlahnya ratusan (dalam satu Masjid) akan wujud Tuhan. Mengingatkan akan kebutuhan kita kepada-Nya. Sayangnya apa yang terjadi, ucapan mereka tidak mengenaa. Setiap Jumat kata-kata, “Fadzkuruullaahal ‘adziiim yadzkurkum” yang artinya “ingatlah Allah yang maha agung, maka Dia akan mengingatmu”, selalu diulang-ulang dan diulang-ulang tapi sayangnya nirmakna, alias tidak merasuk ke kalbu para jamaah.
Maka, dalam hal ini saya pribadi mengingatkan diri bodoh ini, sekalian pada yang membaca tulisan ini (kalau ada), ayolah kita kembali mengingat dan sadar akan Allah SWT. Ingatlah Dia disaat kita senang dan susah, sehingga Allah pun mengingat kita baik disaat kita senang atau susah. Jangan sampai disaat kita susah dan Allah tahu kita susah tapi Allah tidak menghiraukan kita gara-gara kita mengabaikan-Nya disaat kita senang ! Terima kasih…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D