Rabu, 30 Mei 2012

Jawaban Atas Pertanyaanku


            Terkadang dalam benak aku bertanya-tanya. Tentang apapun yang aku sendiri alami atau tentang keadaan sekitarku. Awal-awalnya, aku sering mencari jawabannya lewat orang lain, mencoba mencari bantuan. Tapi, malah-malah aku sering kecewa dengan jawaban yang teman, orang tua, adek kecil sampai orang lewat berikan. Okelah, mungkin menurut mereka jawaban yang diberikan benar, tapi masih aneh bagiku. Akhirnya, melalui proses pendewasaanku yang berjalan lambat, aku sekarang lebih sering berpikir sendiri tentang jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku. Walaupun tetap saja, jawaban yang aku ciptakan sendiri hanyalah jawaban-jawaban penenang alias sama sekali tidak mengandung kajian ilmiah di dalamnya.


            Sesuatu hal yang sering membuatku bertanya-tanya adalah, kenapa aku mempunyai mata yang minus ? jawabannya begini; manusia, semakin bertambah umurnya maka resiko mempunyai mata plus semakin besar. Banyak orang tua yang menghabiskan masa tuanya dengan menggunakan kacamata plus. Nah, Allah ingin aku tidak mengalami hal itu. Allah ingin aku menghabiskan masa tuaku dengan mata yang normal. Untuk itulah diberikan keminusan pada mataku ketika aku masih muda. Minus semakin lama akan semakin menghilang karena gejala mata plus yang menderita hampir setiap umat tua. Minus di masa muda, normal di masa tua. Ya, semoga saja benar, amien.
            Selanjutnya, kenapa di Facebook tidak ada tombol Unlike (tidak menyukai) ? jawabannya, si pencipta Facebook tidak ingin melihatku-dan yang sejenis aku, melihat statusnya penuh dengan orang-orang yang tidak menyukai statusnya. Kalau saja ada tombol unlike bisa ketahuan kan, kalau status-statusku sebenarnya banyak yang lebih tidak menyukai daripada yang menyukai.

            Ini nih yang sering membuatku sangat tidak bersyukur, kenapa sih tubuhku kurus banget ? kecil ? lemah ? akhirnya aku menemukan jawaban atas hal ini. Pada dasarnya, aku mempunyai sifat tidak terimaan, sangat mudah tersinggung. Entah apa jadinya jika tubuhku tinggi besar dan kuat. Sudah berapa kali aku bertarung dengan orang-orang yang sengaja,- pun tidak sengaja, menyinggung perasaanku ? nah, disamping itu, aku juga mudah menyinggung perasaan orang lain. Secara aku ini kalau bercanda sering kelewat batas. Bayangin, kalau orang yang aku bercandain tidak terima ngajak aku berantem aku ladenin ? wah wah. Untungnya tubuhku kurus lemah, jadi hal ini sedikit banyak memaksaku, untuk bersabar. Entahlah apa aku harus bersyukur atau sebaliknya, mengingat terlalu sering aku mengalah.

            Salah satu dari temanku pernah bertanya, “kenapa menjadi Juventini ?” begini saudara-saudara, hidup itu positif-negatif, baik-buruk, pantas-tidak pantas, layak-tidak layak, hitam-putih. Allah tidak ingin aku menjadi makhluk antah berantah dengan label in*eristi. Hoeks, amit-amit.
            Satu lagi, kenapa aku terlahir sebagai laki-laki ya ? ternyata setelah aku pikir-pikir, aku ini setelah melihat darah akan langung mual and pusing. Jadi Allah tidak ingin aku setiap bulannya rutin mual-mual, pusing-pusing bahkan mungkin teriak-teriak melihat darah yang keluar dari tubuhku. Ya, begitulah teman-teman. Jawaban atas pertanyaan yang aku ingat. Sebenarnya banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang bisa aku jawab, tapi sayangnya aku ingat itu pas aku lagi shalat. Ketika aku sudah di depan PC buat ngetik, eh malah lupa. begitulah
            

1 komentar:

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D