Apa yang ada di benak kalian jika melihat seseorang memakai
sandal jepit ? jika kalian adalah orang “sehat” kalian akan menjawab, “orang
itu sangat sederhana”, tapi jika sebaliknya (tidak atau kurang “sehat”) maka
kalian akan menjawab, “orang itu kampungan”.
Sekarang-sekarang ini, entah kenapa kesederhanaan dianggap
sebagai sesuatu yang kampungan, yang sayangnya, aliran seperti itu diikuti
pihak mayoritas. Sandal jepit contohnya, kenapa setiap kali aku atau temanku
memakainya, ada saja yang menertawakan. Apa sih jeleknya sandal jepit ? keren,
eksotis, simpel, murah lagi (jadi kalau hilang gak terlalu getun). Secara persona, sandal jepit juga keren dan hebat. Buktinya,
dia bisa memenjarakan orang yang mencurinya. Sandal jepit juga satu-satunya
jenis sandal yang bolak-balik masuk berita di Tv, koran, majalah, internet,
dimana-mana ada berita tentang dia. Coba,
apa pernah kalian dengar berita tentang sandal gunung, sandal jinjit, sepatu
kets, sepatu bola, boot ? kenapa pula jika kita ke kantor dosen gak boleh pakai
sandal jepit, harus pakai sepatu ? aneh deh, padahal kampus itu adalah lembaga
pendidikan, harusnya malah mengajarkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kesederhanaan bukan malah menghilangkannya. hidup
sandal jepit !!!!
Sandal jepit juga satu-satunya alas kaki yang membuat si
pemilik mengancam mati bagi siapa saja yang berani mencurinya. Sampai-sampai
biasanya malah dipasangi gembok. Apa kalian pernah melihat sepatu digembok ?
apa kalian pernahmelihat ada sepatu ditulis-tulisin, yang nyuri sepatu ini bakal mati ? gak pernah kan ? sandal jepit hebat, kan ? sandal jepit gitu loh.
Meski begitu, aku juga sama sekali nggak ngeh banget sama orang yang kemana-mana gak mau pakai alas kaki. Apapun
alasannya, mereka selalu membiarkan kakinya telanjang. Ingat, selalu ! jadi
bukan karena alasan kesehatan. Ada sebagian orang yang memang enggan untuk
menggunakan alas kaki. Jika kalian yang membaca tulisan ini termasuk di
dalamnya, maka aku anjurkan untuk segera memakai sandal jepit. Sekedar info,
bertelanjang kaki saat berjalan memiliki manfaat dan bahaya. Secara manfaat aku
rasa kalian sudah pada paham, dan untuk bahayanya silakan dicari sendiri wkakak.
Rosulullah SAW bersabda, “Khoirul
Umuri Ausathuha”, sebaik-baiknya perkara adalah tengah-tengahnya. Dalam beralas
kaki juga begitu, jangan memakai alas yang terlalu mahal, toh ujung-ujungnya juga nginjek kotoran. Tapi juga jangan sampai
gak pernah beralas kaki juga. Nah, tengah-tengahnya ya itu, sandal jepit !
brati bisa kita ambil kesimpulan, Rosulullah SAW juga menganjurkan kita untuk
memakai sandal jepit !!! hihihihihihi
Sadarkah kalian, kalau sandal jepit membuka mata kita tentang
hukum? bahwa hukum di Indonesia bagaikan pisau. Tajam ke bawah, tumpul ke atas.
Berkat sandal jepitlah masyarakat Indonesia paham kalau oknum-oknum keamanan
dan peradilan di negeri ini sangat profesional. What ? profesional dari mana ?. Kalian berpikir begitu, kan ?
mereka thuh sekarang bekerja seperti bekerjanya pemain bola. Contoh, gak peduli
Inzaghi (Ac Milan) pernah bermain untuk Juventus, jika dia tengah berhadapan
dengan Juve, dia tetap akan membuat Milan menang, karena di tim itulah sekarang
dia bermain, tim itulah yang membayarnya. Contoh lain, Matri adalah produk
akademi Ac Milan, tapi sekarang dia adalah pemain Juventus, tim yang
menggajinya, maka ketika dia bertanding melawan Ac Milan, dia akan berusaha
keras untuk mencetak gol. Begitu pula oknum aparat dan peradilan di Indonesia,
kaum bawah yang tidak mampu membayar mereka ya tidak akan dibela.!!!!!
Last but not least, mari kita bangsa Indonesia menjunjung
tinggi nilai-nilai kesederhanaan. Kita tinggalkan gaya hidup hedonis yang
menjadikan kita bangsa pemakai. Kalau aku punya kuasa, aku pengin mengusir
produk-produk luar negeri,-khususnya sandal. Memerintahkan untuk membuat sandal
jepit merk lokal, dan memaksa rakyat untuk selalu memakai sandal jepit. Forza sandal jepit !!!!!
menarik sekali,,
BalasHapusditambah template yang cantik,
jadi bacanya...
hehehehehehehe ........... Makaciiieeh,,,,, Makaciiihh :D
BalasHapus