Kalian
pasti sering or at least pernah,
berada di sebuah situasi yang membuat kalian ingin berzina. Postingan kali ini,
aku ingin sedikit menguraikan kenapa Allah SWT melarang kita berzina. Melalui Rasul-Nya,
Allah menyuruh kita untuk berpikir sendiri. Karena kita memang manusia yang
dianugerahi akal dan pikiran untuk berpikir. Semoga postingan ini bermanfaat
bagi yang membacanya, amien.
********************
Alkisah, ada seorang pemuda yang menghadap Rasulullah SAW dan
meminta izin untuk berzina. Berikut percakapannya ;
Pemuda ; Ya
Rasulullah, bolehkah saya berzina ?
Rasulullah ;
wahai pemuda, sebelum saya menjawab, bolehkah saya bertanya terlebih dahulu ?
Pemuda ;
silakan wahai Rasulullah.
Rasulullah ;
apakah jika datang padamu seorang pemuda, meminta izin padamu untuk berzina
dengan ibumu, kau akan
mengizinkannya ?
Pemuda ; (dengan
tegas menjawab) TIDAK wahai Rasulullah !!!
Rasulullah ;
apakah jika datang padamu seorang pemuda, meminta izin padamu untuk berzina
dengan saudara perempuanmu, kau akan
mengizinkannya ?
Pemuda ; (bergetar)
TIDAK wahai Rasulullah !!!
Rasulullah ;
apakah jika datang padamu seorang pemuda, meminta izin padamu untuk berzina
dengan anak perempuanmu, kau akan
mengizinkannya ?
Pemuda ; (menangis)
TIDAK wahai Rasulullah !!! TIDAK wahai Rasulullah !!!
Rasulullah ;
apakah kau masih membutuhkan jawaban atas pertanyaanmu ?
Pemuda :
Demi Allah, tidak wahai Rosulullah, Demi Allah ampuni saya, ampuni saya…
Rasulullah ;
bertaubatlah pada Allah, karena sesungguhnya Dia-lah dzat maha pengampun
*******************************
Maka ingatlah, ketika kita tergoda
untuk menzinai seorang wanita, ingatlah bagaimana rasanya jika kakak, adik,
atau ibu kita sendirilah yang dizinai. Ingat juga, apa yang kita lakukan
sekarang akan menuai buahnya di masa mendatang. Mungkin bukan anak kita yang
dizinai, tapi akan ada salah satu dari keturunan kita yang dizinai. Maka,
sebelum itu terjadi, hindari, jauh-jauhlah dari zina.
Hadits di atas tidak hanya berlaku
buat perzinaan. Pun dengan penganiyayaan, kekerasan, atau juga bisa
diaplikasikan untuk kebaikan. Misal, ketika kita melihat seseorang kelaparan,
kesusahan, maka lihatlah dia sebagai salah satu dari anggota keluarga kita. Niscaya,
ketulusanlah yang mengiringi kita dalam berbuat, membantunya.Sobat semuanya, doakan aku juga agar
aku selalu ingat dan bisa mengamalkan apa yang telah aku tulis ini. Semoga aku
tidak hanya bisa bicara saja, tapi juga bisa berbuat. Amien
hanya orang yang menanamlah yang akan menuai panen,
BalasHapusbenar sekali......... tepat !!!! 100 buat mas shunfan.... :)
Hapusapa iyaaa pak kyai?? bhahahhahaa
BalasHapus