Sabtu, 31 Januari 2015

MARAH?

Percaya tidak kalo aku nggak pernah benar-benar bisa marah? Ya, berhubung nggak ada yang menjawab, aku anggap pada percaya aja wis. Bhahahaha. Entah, ini kelebihan atau kekurangan. Kadang aku merasa ini kelebihan, dalam artian berarti aku orangnya sabar (ehm.) tapi terkadang juga aku merasa aku in icemen. Bayangkan, pernah suatu ketika ada orang yang terang-terangan menghina aku habis-habisan. Si doi itu, menghina dalam artian yang sebenarnya bukan dalam artian menghina bercanda, tapi reaksiku malah cuma tersenyum kecil.
Waktu itu, melihat reaksiku yang seperti itu, si doi bukannya berhenti malah jadi marah-marah nggak jelas sama aku. Bahhh macam mana pula, dia yang menghina-hina dia pula yang marah-marah. Sampai someday, sewaktu datang saat buat aku presentasi di depan kelas dia tiba-tiba ngomel-ngomel nggak jelas gitu dan melihat aku yang Cuma senyum lalu melanjutkan presentasi eh doi malah ngajak-ngajak berantem. Hahahaha. Emangnya aku berani apa? LOL
Hal yang sedikit banyak mirip, terjadi di tempat dimana aku mengajar. Hampir di semua kelas yang aku ajar pasti ada beberapa anak yang seperti sengaja pengen lihat aku marah-marah di kelas. Mereka niat banget antara membuat forum sendiri ketika aku mengajar, tidur, mainan hape, bahkan sampai ada yang sudah sampai tahap ngata-ngatain, dari katanya aku guru koplak, guru ces, pak guru budek wkwkwkwkwkwk. Pada akhirnya mereka jadi kesel sendiri ketika bukannya aku menjadi marah malah aku menginisiasi kelas dalam tertawa.

Ekspresiku ketika
Dipikir secara akal sehatpun, aku nggak dapat untung apa-apa kalau marah. Badanku kecil, kurus, kerempeng,,, coba kalau pas aku marah terus yang aku marahi nggak terima? Bisa habis aku hahaaha. Nah, disitulah letak cemennya aku. Dua puluh tahun hidup di dunia, belum pernah sekalipun aku ngerasain yang namanya berantem (menurut film-film yang aku tonton sih kayaknya nggak sakit, buktinya Naruto kena serangan bertubi-tubi cuma makan ramen bisa langsung sembuh) :v
Banyak dari teman-temanku yang berkata iri sama aku yang selalu ceria, selalu menghibur orang, selalu tertawa, selalu membuat orang lain tertawa dan (katanya) selalu bahagia. Mereka nampaknya tidak tahu bahwa orang yang terlihat selalu bisa menghibur orang lain justru adalah orang yang paling butuh untuk dihibur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D