Sering, Aku berkeinginan menjadi seorang blogger yang serius. Yaa,
nggak usah tinggi-tinggi lah, contohnya kayak Mbak Noorma sama Mas Adhim aja
wis :D. Tapi jujur Aku adalah seorang anak manusia yang sangat unpredictable.
Terkadang malas, terkadang malas sekali *Rotfl*. Kadang dalam satu hari aku
memiliki banyak ide yang sesungguhnya ingin aku tuangkan dalam bentuk tulisan. Bahkan
seringkali sampai bingung sendiri akibat terlalu banyak ide. Tetapi, di satu
masa aku justru bingung harus berbuat apa karena tidak ada ide. Semua teori
teman-teman yang sok paham, mentah. Salah semua, karena jangankan mereka aku
sendiripun nggak atau belum bisa begitu memahami diriku sepenuhnya. Makanya,
ketika ada seseorang yang bilang, “I know you so well” itu sudah pasti
hanya sebuah omong kosong belaka hahahahaha.
Berbicara dunia tulis menulis, apalagi blogger, tentu kita tidak
bisa mengesampingkan seorang cowok yang terlihat cupu namun jenius bernama
Raditya Dika. Cupu, karena yaa memang cupu, lihat saja foto dia waktu SMA. Wajahnya
adalah potongan wajah perpus yang otomatis tidak memiliki banyak teman bermain.
Jenius, iya memang dia jenius, bisa merubah kecupuan / kecemenannya menjadi
sesuatu nilai jual hingga dia bisa setenar sekarang. Tenar, sekarang siapa sih
orang khususnya anak muda yang tidak mengenal Raditya Dika? Dan mungkin dia
adalah satu-satunya orang yang ketika menghina, orang yang dihina tidak
tersinggung tapi justru tertawa.
suasana book signing Raditya Dika di Semarang |
Kemarin tanggal 8 Februari 2015 dia ada acara di Gramedia
Pandanaran Semarang. Acara meet and greet buku Koala Kumal plus book
signing. Kebetulan aku lagi di Semarang jadi yaa sempatin aja aku
buat datang. Aku datang ke acara itu bertiga bersama dua bujang lapuk yang
nggak laku-laku (sama kayak aku) bernama Tomi dan Muhemin. Datang bertiga tapi
yang bawa buku Cuma Tomi hahaa. Disanalah si Tomi bertemu dengan
gebetannya yang bernama Giezka ciyee ciyee. Oh oke, aku sudah mulai
keluar dari topik pembicaraan.
Tomi Azami bersama gebetan, ciyee pegangan tangan |
Dalam acara itu sumpah yang mengantre buat sekedar tanda-tangan
ngalahin antrian mau masuk surga (secara masjid sepi waktu shalat ashar). Antrian
dimulai dari depan mejanya Radit sampai masuk ke toko lantai 1 naik ke lantai 2
turun lagi ke lantai 1 gitu lah. Bahkan ada yang rela mengantre sejak jam 8
padahal acaranya sendiri dimulai jam 14.00 wib !!!! Melihat itu aku jadi
ingat,katanya dulu waktu awal-awal karirnya sebagai penulis, orang yang
menghadiri acara meet and greetnya hanya seberapa tidak sebanyak itu. Artinya,
dia benar-benar merangkak dari dunia bawah tanah, masuk ke gorong-gorong lalu
keluarlah dia lewan sedimentasi yang sangat luar biasa. *apa sih*
Banyak orang-orang yang berdiri di sampingku berkata, “ya Tuhaan,
pengen foto bareng bang radiiiit.” Tapi aku malah ya Tuhaaan pengen banget foto
sama MC nyaa cantik bangeet *abaikan*. Apa yang ada dalam pikiranku
adalah.... “seandainya aku bisa seberuntung dia......”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusItu muridnya aku.. hadehh mematikan pamor saja
BalasHapus