Waktu saya masih menjalani kelas persiapan (Kp) dulu di MAK Al-hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah, kelas Kp bersama dengan kakak kelas 2, menjalani program bernama Teaching Programme (TP). TP itu semacam program yang melatih anak-anak didik agar bisa mengajar bahasa Inggris dan Arab kepada anak-anak SD. Lokasi yang dipilih adalah kota Indramayu, Jawa Barat, Cuma saya kebagian di daerah pesisir emmmmm kalo nggak salah nama desanya Desa Bandongan. Yang ingin saya ceritakan disini bukan tentang pengalaman bagaimana rasanya mengajar anak-anak SD disaat saya masih berumur 16 tahun, bukan.
Saya masih ingat sekali, wejangan dari almarhum kyai saya,
Abah Masruri Abdul Mughni, ketika rombongan sowan
ke beliau sebelum berangkat. Hal yang paling beliau wanti-wanti adalah masalah pakaian kita. Terutamanya adalah pakaian
kita ketika baru pertama kali menginjakkan kaki di Indramayu sana. Masih menurut
beliau, jangan sampai penilaian orang sana ketika pertama melihat kita adalah negative karena pakaian kita yang tidak
pantas.
Nyatanya, saudara-saudara. Pakaian memang sangat
mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kita. Sebagai contoh saya makan di
warteg/angkringan, ketika saya memakai sarung (apalagi ditambah kok dan peci) si penjual memanggil saya Gus bahkan ada yang memanggil ustadz. Besoknya saya memakai kemeja, berhubung
baru pulang kuliah, dia panggil bos. Lain
waktu saya hanya memakai kaos Juve, dia panggil aku mas. Bisa kalian bayangkan, seandainya saya berpakaian
compang-camping? Hampir dapat dipastikan
dia nggak mau melayani saya karena dianggap orang gila!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D