Pernahkah sebelumnya
kalian membayangkan dunia musik Indonesia akan dipenuhi oleh boyband-girlband ? dimulai
dengan kemunculan Smash, 7icons, xo-ix ah, sampai gak tahu deh sekarang udah berapa banyak
jumlah mereka di Indonesia. Belum lagi salah satu stasiun Tv swasta
nambah-nambahin jumlah Boyband-girlband di Indonesia lewat acara
Boyband-girlband Indonesia (BGBI). Yang salah satu pesertanya pada pake jilbab, tapi bawahannya celana
strit (emmm streat ? street ? ah pokoknya
gitu) stress banget deh itu girlband.
Bener banget, acara-acara di Tv Indonesia
memang tengah penuh sesak oleh boyband-girlband. Dimulai sejak pagi sampai yang
malam hari, setiap ada acara musik bisa
dipastikan
ada boyband yang nyelip di antara banyak musisi. Lantas kenapa ya kok bisa sekumpulan cowok-cowok menari-nari, yang hanya
bermodal tampang ganteng, biasanya ada yang sok-sok an dibuat imut atau sok
cool, malah ada yang gendut dan aneh, kalau lagi manggung pakai jas kayak mau
ke pasar, eh kantor ya ? malah ada yang belahan dadanya kelihatan kayak mau
netekin, bisa mendominasi tayangan di tv ?
Dulu, waktu
saya masih mondok di Ponpes Al-hikmah
2 ada sebuah fenomena unik yang terjadi di kalangan santri. Fenomena itu
adalah, jika ada satu santri putra melewati gerombolan santri putri, maka dia
akan digodain (disorakin atau semacamnya) begitu pula sebaliknya. Baik yang
putra ataupun putri tidak berani nggasaki
lawan jenis mereka jika tengah sendirian. Yap, mereka hanya berani jika
melakukannya beramai-ramai, plus ada satu dari mereka yang membuat ide dan mau
mengawali. Kadang ada juga gerombolan santri putri yang hanya bisik-bisik
ketika ada santri putra lewat, tanpa menggodai dengan suara keras.
Hubungan antara
fenomena maraknya boyband-girlband dengan kisah santri di atas adalah satu,
melakukan sesuatu dengan beramai-ramai. Mereka akan terlihat aneh jika hanya
sendirian. Begitu pula Boyband pun girlband, akan terlihat aneh sekali jika
hanya ada satu grup di negeri ini. Bayangkan, Smash tampil di tengah-tengah
Slank, Jamrud, dsb, disaat grup band lainnya ngerock,pop, Smash malah nari-nari jengkelat-jengkelit
sambil bawa microphone pura-pura nyanyi (lipsing). Lucu, aneh. Dan begitulah
tanggapan yang nonton. Malah ada yang nganggep boyband itu kumpulan homo. Namun,
itu tadi, dalam suatu komunitas harus ada yang berani malu duluan untuk maju, dan Smash melakukannya. Mereka akhirnya
pede karena sekarang mereka punya banyak teman dalam wujud grup-grup cowok yang
doyan menari-nari lemah gemulai. Teori ini tidak hanya berlaku untuk kemunculan boyband-girlband
saja, tapi untuk aksi demonstrasi juga bisa lho. Bayangkan deh, jika ada unjuk
rasa yang orangnya cuma satu orang, lucu kan ?.
Oiya, menurutku sih mereka (boyband-girlband yang ada di Indonesia) bukanlah
plagiat, entah itu dari Korea atau Amerika, karena kesamaan konsep bukan
berarti plagiat. Contoh, konsep Sepakbola
adalah 11 melawan 11, maka ketika banyak orang melakukannya bukan berarti
plagiat, kan ? sama dengan boyband-girlband,
konsep dasar mereka adalah menari dan menyanyi (atau pura-pura nyanyi). Ketika ada
banyak orang yang membentuk boyband, bukan berarti dia melakukan plagiarism,
dia hanya memakai konsep dasar dari membentuk boyband-girlband.
Saya terus terang bukan penggila
boyband-girlband, tapi saya adalah penikmat musik, jadi gak peduli siapa yang
menyanyi, asal musiknya enak didengar ya enjoy
aja. Teruslah berkarya teman-teman, toh
nyatanya banyak juga yang menerima kalian. Hidup musik Indonesia….!!!!
heleehh.. maksa bangeett tulisane :D
BalasHapusnek gak suka, yo gak suka ajah :D
bukannya gak suka mbak,,,,,,,,,,,, tapi aku merasa kegantenganku jadi banyak tersaingi....... hahaha
Hapus