Latah menurut Wikipedia adalah Suatu
keadaan fisik dimana penderita secara spontanitas mengeluarkan respon (berupa
ucapan, kata2 atau kalimat dan sering disertai gerakan tubuh) terhadap suara
atau gerakan yang sifatnya mengagetkan penderita. Respon yang dikeluarkan
lazimnya identik dengan stimulus. Contoh ringan yang bisa kita lihat, sebut
saja Sule berteriak “Awas Buaya !” maka secara spontanitas, rekan Sule yang
bernama Aziz Gagap akan merespon serupa dengan apa yang Sule katakan, disertai dengan
gerakan tangan ke atas.
iklan Afiiikaa |
Akhir-akhir ini, bangsa
Indonesia-terutama mereka yang gemar bergelut di dunia maya, ramai membicarakan
atau lebih tepatnya menirukan kata atau jargon dari iklan yang pernah mereka
dengar. Dari satu orang yang mempopulerkan,-entah siapa, menjadi beramai-ramai
ditirukan banyak orang. Sebut saja ketika kartu As mengeluarkan iklan
teranyarnya dengan jargon, “Sms gak pernaah,,, Telfon gak pernaah.....Aku
gak punya pulsaaa !” sontak di jejaring-jejaring sosial Facebook, Twitter
dsb, ramai menirukan iklan tersebut. Ada yang serupa, pun tidak sedikit yang
melesetkan seperti, “Sms gak pernaaah..... Telfon gak pernaaah...... Aku gak
punya hapee !”. Contoh lain adalah heboh iklan Oreo yang memerankan anak
kecil imut bernama Afika. Ramai sekali ditirukan oleh pengguna Facebook pun
Twitter.
Pemerintah, kalian ada dimana ???
tidakkah menyadari fenomena latah ini ? seperti yang saya lihat di kotak
berlayar, jarang sekali saya menyaksikan iklan-iklan pendidikan atau program
pemerintah. Kalaupun ada, bisa dipastikan iklan tersebut gak laku alias
penonton emoh untuk menyasikan. Penyebabnya jelas, iklan tersebut kurang
atau bahkan tidak menarik !. Parahnya, orang-orang “besar” yang ada di negeri
ini hanya muncul ketika menjelang Pemilihan Umum, lengkap dengan slogan-slogan
semunya. Sekalipun mereka nongol jauh menjelang Pemilu, iklannya pun
berbau promosi partai. Bentuknya sok memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi tapi
bendera partai tak ketinggalan ditunjukkan.
iklan tidak korupsi |
Latah, respon, meniru, rakyat dan pemerintah.
Ada baiknya atau mungkin harus bagi pemerintah untuk membuat iklan sosial,
pendidikan, atau budaya,-yang sayangnya dipromosikan oleh Kuku Bima Roso! Yang
gencar mempromosikan kebudayaan Indonesia, tentu yang menarik dan bisa menjadi
stimulus untuk kelatahan rakyatnya. Bisa
?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D