Rabu, 07 Maret 2012

Diri Sendiri Dahulu



          Diceritakan, ada sebuah keluarga memiliki seorang anak yang tidak doyan makan nasi. Setiap harinya dia hanya ingin memakan gula. Orang tua anak inipun membiarkannya karena beranggapan bahwa itu sesuai dengan keinginan anaknya. Namun, seiring bertambahnya umur si anak, mereka pun semakin khawatir dengan keadaan itu. Berbagai macam kekhawatiran tentang kesehatan si anak, membuat mereka berinisiatif membawanya ke dokter. Setelah mereka menyampaikan perihal anaknya, si dokter hanya berkata, “bawa kembali anak ini kesini dua minggu kemudian.” Dengan sedikit bingung, mereka turuti perkataan si dokter.

          Dua minggu kemudian, mereka kembali ke tempat dokter tersebut. Si dokter membawa anak itu ke ruangan pribadinya. Selang beberapa menit dokter itu keluar sambil tersenyum berkata, “bawa pulang anak anda, ajak dia ke restoran dan pesan makanan apa saja.” Mereka turuti kembali omongan dokter itu, dan ajaib !!! anak mereka mau makan nasi dan makanan lainnya selain gula.



          Penasaran dengan pengobatan super singkat dan super hebat itu, mereka kembali ke dokter tersebut dan bertanya apa resepnya. Dokter itu hanya berkata, “Saya katakan pada anak Anda,”mulai besok adek mulai makan nasi ya ?”, dan anak Bapak-Ibu berkata iya.” Itu saja. Semakin penasaran, lalu apa yang membuat anak mereka langsung menuruti perintah Bapak dokter ?. Dokter itu melanjutkan, “Pak, Bu…  sejak dua minggu lalu saya puasa makan gula, atau makan makanan yang mengandung gula. Sembari berdoa supaya perkataan saya dituruti oleh anak Anda. Karena menurut hemat saya, perintah saya agar anak anda berhenti makan gula tidak akan berhasil, jika saya sendiri masih doyan memakan gula !”

          Tulisan ini sebenarnya aku tulis hanya untuk menguatkan tulisanku yang sebelumnya, dengan harapan, baik aku sendiri atau saudara pembaca-yang kebetulan kesasar ke blog ini, bisa mengontrol perkataan agar tetap sesuai dengan perbuatan. Jika kita ingin agar teman kita shalat, maka kita rajin shalatlah dulu, jika ingin orang yang kita sayangi rajin belajar, rajin belajarlah diri dulu. Kiranya seperti itulah makna dari tulisan ini ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D