Hidup …… Mati.
“Kalau aku pikir-pikir. Terkadang kita sudah bisa memprediksi apa yang akan
terjadi di masa depan,
tapi kita tetap tidak berbuat apa-apa untuk menghindarinya.”
-Tomi-
Aku tersudut di pojokan dengan setelan hitam-hitam.
Termenung sendiri di sudut halaman rumah salah satu teman semasa kuliah. Rumahnya
saat ini ramai. Bukan, bukan ramai karena dia menikah, bukan! Melainkan karena
dia meninggal dunia. Andri namanya.
Andri selalu menganggapku sebagai satu-satunya sahabat
baiknya, meskipun jujur, aku tidak memiliki anggapan yang sama. Aku sering lupa
hal apa saja yang dia curhatkan saking banyaknya cerita. Semasa hidupnya Andri
suka sekali melempar guyonan yang seringnya tidak lucu-lucu amat, tertawa-tawa,
bernyanyi dengan suara yang sangat keras dan suka membicarakan hal-hal yang
terkadang ada di luar nalar orang kebanyakan. Seperti contohnya, satu waktu dia
pernah cerita tentang tujuan Tuhan menciptakan manusia itu cuma karena Tuhan sedang
bosen saja sedang mau ngapain. Dia bilang, karena kehabisan ide makanya Dia
ciptakanlah makhluk bernama manusia. Lain waktu dia pernah dengan pedenya
nyeletuk begini,
“Kamu tuh harus cepet nikah, Bro.” Katanya
“Lha emang kenapa?” Tanyaku
“Soalnya dalam rentang waktu 20-30 tahun lagi, Indonesia
akan mengalami peperangan hebat. Kan kalo nikahnya sekarang, pas perang terjadi
anakmu sudah lumayan dewasa. Bisa menyelamatkan diri bareng-bareng.”
“Waah…. “Aku melongo.
Belum lagi
kebiasaannya nyampah di Facebook dengan status-status yang selalu
bercerita tentang perempuan. Dulu aku suka membatin, “Ya Tuhan, ini anak alay
amat ya...” namun setelah beberapa waktu tinggal satu kos (meskipun beda
kamar) dan sering pergi bersama, aku jadi mengerti bahwa Andri itu unik. Tidak
banyak manusia seperti dia.
Hari ini, dia meninggal dunia. Aku berdiri di sudut
halaman rumahnya, memerhatikan sekeliling. Cukup ramai aku lihat orang-orang
yang datang untuk berbela sungkawa. Beberapa aku kenali wajahnya, ada banyak teman
sekolah yang datang sekedar basa-basi dengan keluarga lalu pulang, ada pula
yang tetap stay sampai pemakaman, sisanya aku asing. Yaa, memang kalau
aku pikir-pikir, teman-teman lama akan kembali mendatangi kita dalam tiga hal;
Ketika butuh, Di hari pernikahan kita dan yang ketiga yaa itu tadi, di hari
pemakaman kita.
merenung |
Lewat celah jendela aku lihat Ibu Andri menangis tiada
henti, mungkin masih belum bisa