Selasa, 10 Februari 2015

Aku, Relativitas & Interstellar (part 2)

Sebenarnya masih banyak sih pikiran-pikiran nakalku yang sering bikin aku tiba-tiba diam lamaaa banget. Tapi, cukup lah aku beritahu dua hal itu, saya kira kalian bisa menebak seperti apa aku hanya dengan membaca dua pertanyaanku itu. Oke cukup sampai situ saja karena maksud tulisan ini sebenarnya tidak ke arah situ.

Jadi di film Interstellar, ceritanya si tokoh utamanya masuk ke lubang hitam secara sengaja. Di film itu digambarkan bagaimana dia tetap bisa hidup di dalam lubang hitam dengan tarikan-tarikan gravitasi yang begitu besar. Lalu tibalah adegan dia masuk di inti lubang hitam yang ternyata adalah Ruang 5 Dimensi. Itu adalah ruang dimana semua “role film” kehidupan kita dari awal sampai akhir berada. Di film itu si tokoh utama yang berada di ruang 5 dimensi mencoba untuk memberitahu dirinya sendiri yang berada di dunia nyata untuk tidak melakukan sebuah kesalahan (nah untuk jelasnya, tonton lah film itu susah jelasinnya). Bicara tentang Role film kehidupan, bagi kalian yang beragama Islam dan PERNAH NGAJI, pasti deh tahu yang namanya, “hisaban yasiiron” bagi orang-orang yang gemar beramal shaleh, dimana hari perhitungan dosa-dosa hanya ditampilkan selayaknya layar film saja. Tidak dihitung dengan rinci dan mendetail. Dua kyai saya dalam berdoa pun mengharapkan itu, yang satu (rohimahullah) doanya, “haasibni hisaban yasiiro”, dan satunya berdoanya, “laa tuhaasibni...” *pengen tahu artinya? KOMEN !”.


ruang 5 dimensi

Katakanlah teori di film itu benar bahwa kita yang berada di masa depan (kembali lagi ke relativitas waktu antara luar angkasa dengan bumi) mencoba untuk memberi tahu kita di dunia sekarang dengan cara-cara yang tidak kita ketahui. Kita yang sedang berada di ruang 5 dimensi itu sedang berusaha untuk memberitahu kita tentang perbuatan-perbuatan kita sekarang, dan berujung penyesalan di dunia ruang 5 dimensi /blackhole/masa depan itu. Hanya saja, berhubung orang yang berada di alam itu tidak bisa berkomunikasi lewat suara maka cara yang digunakan adalah dengan kode-kode. Entah itu menjatuhkan barang secara teratur, atau dengan suara-suara ketukan berirama. Entahlah waAllahu A’lam.

Nah, masih anggap saja teori itu benar, lalu apa yang sedang Teguh Pradhana lakukan di ruang 5 dimensi? Apa yang Teguh Pradhana masa depan lakukan demi Teguh Pradhana sekarang? Aku tahu banyak hal yang aku lakukan sekarang bisa mengakibatkan penyesalan di masa depan, tapi aku ngga bisa mengelak. Nah, aku nggak merasa si Teguh Pradhana yang sedang berada di ruang 5 dimensi itu berusaha untuk menghentikan aku. Aku tetap seperti ini-ini saja. Skripsi misalnya, aku sudah sangat terlambat dalam mengerjakannya. Aku tahu, keterlambatan skripsi akan membuatku menyesal dan harusnya, si Teguh masa depan itu sudah merasakan penyesalan itu, tapi kenapa dia diam saja ya. Aku curiga jangan-jangan si Teguh itu Cuma sedang duduk-duduk manis aja pasrah sambil ngopi. Ngopinya ditemani malaikat Munkar – Nakir, yang nahan dongkol.

Manusia Berasal dari bintang

Ya udahlah, masih anggap saja teori ada diri kita di masa depan itu benar, semoga saja Aku yang disana segera memberitahu aku apa yang harus cepat-cepat aku lakukan. I need you to show me the way !!! “iki lho carane....” entah bagaimanapun caranya. Entaskan aku dari kemalasan ini yang pastinya akan masuk ke daftar role film dosa di ruang 5 dimensi itu....... please.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D