Selasa, 17 April 2012

Belajar Ikhlas


          Ikhlas, banyak orang membicarakannya. Banyak orang berusaha untuknya tapi hampir semua orang memunafikinya. Ikhlas, adalah rahasia, karena ikhlas adalah sesuatu yang kasat mata dan abstrak. Ikhlas adalah rahasia antara seorang hamba dengan Allah SWT, yang bahkan Malaikat dan setan pun tidak mengetahui seorang manusia itu ikhlas atau tidak. Malaikat tidak punya kemampuan untuk mengetahui keikhlasan manusia guna dicatat, setan tidak punya kemampuan untuk mengetahuinya guna dirusak. Ikhlas, “sesuatu” yang sangat sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Ikhlas, tak semudah apa yang diucapkan dosen, ulama atau Mario Teguh. Susah menerapkan ikhlas terutama dalam kaitannya dengan hubungan antar manusia.


          Disebutkan bahwa salah satu tanda ikhlas adalah lupa. Jika aku lupa sudah melakukan kebaikan apa kepada seseorang, maka bisa dikatakan kalau aku ikhlas melakukannya. Jika diibaratkan, ikhlas bisa digambarkan dengan orang yang buang air besar, dimana ketika dia buang air, otomatis dia tidak akan mengingat-ingat berapa kali kotorannya itu keluar, atau berapa kilo yang dia keluarkan. Ikhlas dalam buang air.
          Sering kali aku mendapat keluhan dari teman, atau sekedar membaca status di beranda Facebook, mengatakan, “kamu dimana disaat aku membutuhkanmu”. Bukan sok lebay, tapi terkadang aku merasa sedih dengan banyaknya keluhan-keluhan seperti itu. Entah apa makna teman bagi orang-orang seperti itu. Seakan-akan bagi mereka makna teman memang hanya sekedar kebutuhan dan balas budi. Tidak bisakah manusia berbuat karena memang niat ingin berbuat ? berteman dengan seseorang karena memang niat ingin berteman, bukan karena ada embel-embel ingin diberlakukan serupa jika dia membutuhkannya kelak. Padahal, tanpa dimintapun, Al ajru biqodri ta’ab, hasil itu ya tergantung usahanya, dengan kata lain siapa menanam dia memanennya, bukan begitu ?
            Mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah dilakukan adalah bentuk ketidak-ikhlasan manusia lainnya. Jika seseorang pernah berbuat baik pada teman, lantas temannya itu tidak tahu diri, action pertama yang keluar adalah mengumpat. Hmmmmmmhfhff. Manusia memang makhluk belajar, semoga semua yang membaca ini pada umumnya dan semua teman-temanku pada khususnya bisa belajar berkata, ”Ah, gak apa-apa lah……….."

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D