Ikhlas, banyak
orang membicarakannya. Banyak orang berusaha untuknya tapi hampir semua orang memunafikinya. Ikhlas, adalah rahasia, karena
ikhlas adalah sesuatu yang kasat mata dan abstrak. Ikhlas adalah rahasia antara
seorang hamba dengan Allah SWT, yang bahkan Malaikat dan setan pun tidak
mengetahui seorang manusia itu ikhlas atau tidak. Malaikat tidak punya
kemampuan untuk mengetahui keikhlasan manusia guna dicatat, setan tidak punya
kemampuan untuk mengetahuinya guna dirusak. Ikhlas, “sesuatu” yang sangat sulit
untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Ikhlas, tak semudah apa yang
diucapkan dosen, ulama atau Mario Teguh. Susah menerapkan ikhlas terutama dalam
kaitannya dengan hubungan antar manusia.
Disebutkan bahwa
salah satu tanda ikhlas adalah lupa. Jika aku lupa sudah melakukan kebaikan apa
kepada seseorang, maka bisa dikatakan kalau aku ikhlas melakukannya. Jika diibaratkan,
ikhlas bisa digambarkan dengan orang yang buang air besar, dimana ketika dia
buang air, otomatis
dia tidak akan mengingat-ingat berapa kali kotorannya itu keluar, atau berapa
kilo yang dia keluarkan. Ikhlas
dalam buang air.
Sering kali aku
mendapat keluhan dari teman, atau sekedar membaca status di beranda Facebook, mengatakan, “kamu dimana disaat
aku membutuhkanmu”. Bukan sok lebay, tapi terkadang aku merasa sedih dengan
banyaknya keluhan-keluhan seperti itu. Entah apa makna teman bagi orang-orang
seperti itu. Seakan-akan bagi mereka makna teman memang hanya sekedar kebutuhan
dan balas budi. Tidak bisakah manusia berbuat karena memang niat ingin berbuat
? berteman dengan seseorang karena memang
niat ingin berteman, bukan karena ada embel-embel ingin diberlakukan serupa jika dia membutuhkannya kelak. Padahal,
tanpa dimintapun, Al ajru biqodri ta’ab, hasil
itu ya tergantung usahanya, dengan kata lain siapa menanam dia memanennya, bukan begitu ?
Mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah dilakukan adalah bentuk ketidak-ikhlasan manusia lainnya. Jika seseorang pernah berbuat baik pada teman, lantas temannya itu tidak tahu diri, action pertama yang keluar adalah mengumpat. Hmmmmmmhfhff. Manusia memang makhluk belajar, semoga semua yang membaca ini pada umumnya dan semua teman-temanku pada khususnya bisa belajar berkata, ”Ah, gak apa-apa lah……….."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D