Jenuh,
mungkin itu yang dirasakan oleh hampir seluruh warga negara Indonesia. Setiap hari
layar kaca selalu menyiarkan tentang berita korupsi, korupsi dan korupsi. Kayaknya
nanti gak berapa lama lagi akan ada orang tua yang memberi nama anaknya “Dewan
Korupsi”, manggilnya dewa atau ups. Jadi teman-teman thu anak bakal manggil, “UUppss
main yuuk”. Kenapa bisa begitu ????? karena telinga bangsa Indonesia setiap
hari, setiap jam bahkan detik selalu disuguhi berita-berita tentang koruptor
!!! menurutku, mas, mbak, atau adek Tv pun sebenarnya bosan karena dia setiap
hari ditongkrongi berita korupsi. Percaya nggak ? coba cek deh, Tv sekarang
jadi cepat rusak.
KPK
dibentuk awalnya untuk memberantas korupsi di negeri ini. Apa lacur, jaringan
koruptor yang terlalu besar menghalangi langkah KPK untuk terus mengusut tuntas
kasus korupsi sampai ke akarnya. Kejinya, dibuatlah skenario menjatuhkan
pemimpin-pemimpin KPK dengan kasus buatan. Antasari azhar contohnya, dia suka
wanita cantik, maka dijeratlah dia dengan kesukaannya itu. Siapa dalangnya ?
tauk deh, tapi aku yakin kalau dalang dari kasus itu bukan dalang ki Enthus
Tegal.-serius. Hey, justru karena adanya KPK, kita jadi terlalu sering dengar
berita tentang;
1.
Indikasi Kasus korupsi
2.
Penetapan tersangka dan saksi
3.
Penangkapan (biasanya dibumbui adegan kaburnya
tersangka ke luar negeri, destinasi favorit ke Singapura dan Thailand)
4.
Tersangka berhasil dibawa pulang ke tanah air
5.
Proses persidangan ( diwarnai adegan sakit-sakittan si
tersangka)
6.
Penetapan masa hukuman (biasanya dihukum belasan tahun
penjara tapi baru belasan hari sudah bebas)
Sampai aku hafal, Itulah dia pekerjaan KPK, apa ? ya
itu, membuat sinetron. Jadi ide ketua DPR, Om Marzuki Alie untuk membubarkan
KPK ada benarnya juga ya ? hahahahaha
koplak.
Korupsi
di Indonesia, menurut hemat saya, tidak akan pernah bisa dihentikan. Tidak akan
bisa. Bagaimana mungkin, pemimpin negeri ini seolah membuka lebar-lebar kesempatan
untuk berkorupsi. Dia kucurkan dana kesana-kesini, untuk itu dan ini tanpa
adanya lembaga pengawas. Kucuran dana disana yang korupsi dari level atasan
sampai tukang angkotnya, begitu pula kucuran dana disini. Oiya, Jikapun ada
lembaga pengawas aliran dana, lembaga tersebut hanya bekerja ala kadarnya,
alias tidak mengawasi secara mendetail. Gak percaya ? baca-baca lagi deh kasus
ruang rapat 21 Milyar kepunyaan Banggar DPR. Balik ke topik lagi, pemimpin negeri
ini sebaiknya menyetop dana-dana dalam bentuk langsung ke bawah. Setidaknya itu
bisa meminimalisir jumlah koruptor. Intinya, untuk
menghentikan kejenuhan rakyat Indonesia akan berita-berita korupsi, bubarkan
KPK dan hentikan bantuan-bantuan uang langsung ke daerah, terus diganti jadi
apa lah anggota dewan lebih pintar, kan sudah pada jadi Prof. (profinsi), Dr.
(Derita rakyat), Dll (dan lain lain ). Oke Ada komentar ? aku ngantuk. Good
night mates,,,,,,,,,
masih mending dipanggil Dewa, nek Uppps sih artinya apa jajal??
BalasHapushahaha.. yolah, mantap..
pertamaaaaaxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ya iyalah pertamax........ siji2ne sing maca
Hapusmelasi sih nek ora dibawa,., jaman sekarang kan dah banyak pembunugh bayaran via online.. nek koe melu2.. nyawaku terancam,, bahayaaaaaaaaa...
Hapushahahhaaa
bisa mas teguh sing penting generasi muda saiki dididik enda terjauh dari segala sesuatu yang berbentuk korupsi dewek saiki sering ngomong masalah korupsi soale dewek durung dicoba dengan kesempatan untuk korupsi...
Hapusyah mengko juga generasi muda saatnya memegang kendali n membersihkan tanah air dr korupsi....
kalau menurutku sih...... generasi muda sudah terlambat untuk dididik pak,,,,,,,,,,
BalasHapusharus lebih awal lagi....
yaitu semenjak TK !!!!! hehehehe
sebelum menjadi pemuda dia sudah punya pemahaman tentang korupsi, jadi insyaAllah dia akan bisa menjauhinya. ^_^