Rabu, 14 Maret 2012

Korupsi Mau Kemana ?



            Jenuh, mungkin itu yang dirasakan oleh hampir seluruh warga negara Indonesia. Setiap hari layar kaca selalu menyiarkan tentang berita korupsi, korupsi dan korupsi. Kayaknya nanti gak berapa lama lagi akan ada orang tua yang memberi nama anaknya “Dewan Korupsi”, manggilnya dewa atau ups. Jadi teman-teman thu anak bakal manggil, “UUppss main yuuk”. Kenapa bisa begitu ????? karena telinga bangsa Indonesia setiap hari, setiap jam bahkan detik selalu disuguhi berita-berita tentang koruptor !!! menurutku, mas, mbak, atau adek Tv pun sebenarnya bosan karena dia setiap hari ditongkrongi berita korupsi. Percaya nggak ? coba cek deh, Tv sekarang jadi cepat rusak.


            KPK dibentuk awalnya untuk memberantas korupsi di negeri ini. Apa lacur, jaringan koruptor yang terlalu besar menghalangi langkah KPK untuk terus mengusut tuntas kasus korupsi sampai ke akarnya. Kejinya, dibuatlah skenario menjatuhkan pemimpin-pemimpin KPK dengan kasus buatan. Antasari azhar contohnya, dia suka wanita cantik, maka dijeratlah dia dengan kesukaannya itu. Siapa dalangnya ? tauk deh, tapi aku yakin kalau dalang dari kasus itu bukan dalang ki Enthus Tegal.-serius. Hey, justru karena adanya KPK, kita jadi terlalu sering dengar berita tentang;
1.    Indikasi Kasus korupsi
2.    Penetapan tersangka dan saksi
3.    Penangkapan (biasanya dibumbui adegan kaburnya tersangka ke luar negeri, destinasi favorit ke Singapura dan Thailand)
4.    Tersangka berhasil dibawa pulang ke tanah air
5.    Proses persidangan ( diwarnai adegan sakit-sakittan si tersangka)
6.    Penetapan masa hukuman (biasanya dihukum belasan tahun penjara tapi baru belasan hari sudah bebas)
Sampai aku hafal, Itulah dia pekerjaan KPK, apa ? ya itu, membuat sinetron. Jadi ide ketua DPR, Om Marzuki Alie untuk membubarkan KPK ada benarnya juga ya ? hahahahaha koplak.


            Korupsi di Indonesia, menurut hemat saya, tidak akan pernah bisa dihentikan. Tidak akan bisa. Bagaimana mungkin, pemimpin negeri ini seolah membuka lebar-lebar kesempatan untuk berkorupsi. Dia kucurkan dana kesana-kesini, untuk itu dan ini tanpa adanya lembaga pengawas. Kucuran dana disana yang korupsi dari level atasan sampai tukang angkotnya, begitu pula kucuran dana disini. Oiya, Jikapun ada lembaga pengawas aliran dana, lembaga tersebut hanya bekerja ala kadarnya, alias tidak mengawasi secara mendetail. Gak percaya ? baca-baca lagi deh kasus ruang rapat 21 Milyar kepunyaan Banggar DPR. Balik ke topik lagi, pemimpin negeri ini sebaiknya menyetop dana-dana dalam bentuk langsung ke bawah. Setidaknya itu bisa meminimalisir jumlah koruptor. Intinya, untuk menghentikan kejenuhan rakyat Indonesia akan berita-berita korupsi, bubarkan KPK dan hentikan bantuan-bantuan uang langsung ke daerah, terus diganti jadi apa lah anggota dewan lebih pintar, kan sudah pada jadi Prof. (profinsi), Dr. (Derita rakyat), Dll (dan lain lain ). Oke Ada komentar ? aku ngantuk. Good night mates,,,,,,,,,

5 komentar:

  1. masih mending dipanggil Dewa, nek Uppps sih artinya apa jajal??
    hahaha.. yolah, mantap..
    pertamaaaaaxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya iyalah pertamax........ siji2ne sing maca

      Hapus
    2. melasi sih nek ora dibawa,., jaman sekarang kan dah banyak pembunugh bayaran via online.. nek koe melu2.. nyawaku terancam,, bahayaaaaaaaaa...
      hahahhaaa

      Hapus
    3. bisa mas teguh sing penting generasi muda saiki dididik enda terjauh dari segala sesuatu yang berbentuk korupsi dewek saiki sering ngomong masalah korupsi soale dewek durung dicoba dengan kesempatan untuk korupsi...
      yah mengko juga generasi muda saatnya memegang kendali n membersihkan tanah air dr korupsi....

      Hapus
  2. kalau menurutku sih...... generasi muda sudah terlambat untuk dididik pak,,,,,,,,,,
    harus lebih awal lagi....
    yaitu semenjak TK !!!!! hehehehe
    sebelum menjadi pemuda dia sudah punya pemahaman tentang korupsi, jadi insyaAllah dia akan bisa menjauhinya. ^_^

    BalasHapus

MINTA KOMENTARNYA, GAN :D