Ekspedisi pencarian kebahagiaan
seseorang memang tidak jauh-jauh dari wanita, harta, jabatan. Banyak orang yang
(pada akhirnya) merasa bahagia ketika dia sudah bisa bersama wanita yang dia
sukai. Sebaliknya, ketika perasaannya tidak terbalaskan, dia akan merasa
kebalikannya dari bahagia yaitu sedih. Namun, kebahagiaan ini bersifat sementara.
Ketika dia sudah tidak lagi menyukai si gadis itu, kebersamaannya dengan sang
kekasih malah menjadi beban untuk dia, bukan lagi kebahagiaan.
Ada temenku yang bahagia sekali
ketika (justru) dia disibukkan oleh pekerjaan. Bolak-balik kesana kemari itulah
justru hal yang bisa membuat dia bahagia. Menurut temanku itu, dia kan sedih
jika dia tidak melakukan apa-apa dalam sehari. Dan ketika dia berorganisasi,
menempati posisi penting dan harus pontang-panting ke berbagai tempat untuk
bermacam urusan, maka ia merasa bahagia. Lagi, kebahagiaan itu juga sementara.
Ketika tiba waktunya dia harus merelakan jabatan pentingnya kepada sang junior,
hilanglah hal yang bisa membuatnya bahagia.
Dan satu yang paling eksotis dari
mencari kebahagiaan adalah, menghamburkan uang. Asal memiliki banyak uang,
seseorang akan merasa bahagia. Entah untuk apa uang itu, baginya ketika masih
ada uang untuk dihamburkan, maka kebahagiaan akan selalu ada dalam
genggamannya. Bermanfaat atau tidak, baik atau buruk, begitulah cara dia
memperoleh kebahagiaannya. Namun, kebahagiaan karena uang juga sementara, kan?
Memperoleh kebahagiaan menurut
seorang yang bijaksana adalah dengan senantiasa bersyukur. Apapun keadaan,
situasi dan kondisi kita harus selalu bersyukur, maka kebahagiaan akan kita
peroleh. Tetapi, kebahagiaan macam ini susah didapatkan, ingat kita ini
manusia. Bukan manusia kalau senantiasa bersyukur dan tidak pernah mengeluh.
Kebahagiaan ini juga tidak abadi karena wujud kita yang sebagai manusia itu
sendiri yang membuat kebahagiaan ini tidak berlangsung lama.
Lalu,
apa yang membuatku bahagia? Kalau aku ingat-ingat kembali, aku merasa bahagia
ketika hal yang aku ingin lakukan bisa segera terpenuhi. Dan, itupun selalu
sementara. Aku ingin pacaran dengan seseorang yang aku sukai, sukses, bahagia,
rasa sukanya hilang bahagiapun ikut hilang. Aku ingin masuk organisasi, sukses,
bahagia, semangat berorganisasi hilang bahagiapun ikut hilang. Aku sedih, dapat
banyak uang, pergi jalan-jalan, bahagia, pulang, sedih karena kembali tidak punya
uang.
Kemudian
timbul pertanyaan lagi. Apa itu kebahagiaan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D