Berikut
ini saya tuliskan fenomena berhubungan ala ABG dari jaman ke jam(b)an...
(Dulu
banget) dua sejoli saling jatuh
cinta, saling menyayangi, lalu berproses menuju pernikahan dengan pacaran.
Mencoba saling mengerti dan memahami satu sama lain, melalui pacaran. Adapun,
pelukan, ciuman dan berhubungan badan dilakukan setelah melangsungkan pernikahan.
(Dulu) dua sejoli saling naksir satu sama lain, saling berkata cinta, memutuskan untuk berpacaran. Dan bagi mereka pacaran adalah sisi enak dari pernikahan; panggilan papih-mamih, peluk, cium dan berhubungan intim. Jika cocok, maka berlanjut ke pernikahan, jika merasa tidak cocok maka dua sejoli itu dengan suka rela membubarkan jalinan cinta mereka. Jikapun berlanjut ke pernikahan, berhubung yang enak-enak sudah mereka rasakan ketika pacaran, maka dalam pernikahan hanya dibumbui kebosanan dan percekcokan.
dok. Pribadi |
(sekarang) dua sejoli saling naksir, lalu PDKT, masing-masing memberi respon.
Tapi, masih belum yakin untuk berpacaran. Akhirnya
dua sejoli itu memutuskan untuk "jalani
saja dulu (JSD)" dan ketika mereka JSD, mereka mereka melakukan
hal-hal yang dinamakan "Kegiatan
Pra-pacaran" ya tentu isinya all about fun; hang out, nge-date,
panggilan sayang, peluk, cium, bahkan berhubungan intim. Jika saling merasa
cocok, hubungan akan dilanjutkan ke jenjang perpacaran. Yang hanya dihiasi rasa
curiga, cemburu mekso, n nyari pacar
cadangan, ujung-ujungnya putus dengan alasan "yang penting sudah ngerasain
enaknya sama dia". Pernikahan? Entahlah apakah ada produk-produk JSD yang
berlanjut hingga pernikahan dan mengarungi makna pernikahan itu sendiri.... ^_^
Wassalam.
Sadissss men ya saiki
BalasHapushaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
BalasHapusmas andim mbek mbak noorma produk percintaan jenis yang mana?
BalasHapushahaaaa :D