Obrolan
berlanjut ke destinasiku,
ya aku jawab jujur saja kalau aku memang mau ke Gramedia dan tanpa aku katakan dia sudah paham kalau aku bakal nyari komik Conan. Sebenarnya sih tujuan utamaku waktu itu nyari buku tentang fikih, terus kalau Conan edisi 76 sudah rilis ya aku mau sekalian beli gitu.
ya aku jawab jujur saja kalau aku memang mau ke Gramedia dan tanpa aku katakan dia sudah paham kalau aku bakal nyari komik Conan. Sebenarnya sih tujuan utamaku waktu itu nyari buku tentang fikih, terus kalau Conan edisi 76 sudah rilis ya aku mau sekalian beli gitu.
Sama
seperti mbak lifa, aku juga dulu sering mengirimi dia sms apakah itu sekedar
salam atau bertanya kabar. Tapi, ya diabaikan alias tidak pernah dibalas.
Berhubung, aku masih sangat cinta ya ke dia, satu-satunya cara agar aku nggak
“gila” ya aku harus bisa untuk tidak mau tahu tentang dia, kan?
Akhirnya, akun fb ku yang berteman dengannya aku tutup (aku punya dua akun fb).
Tujuannya? Ya supaya aku nggak bodoh lagi komen-komen di statusnya. Buat apa
komentar kalau hanya untuk diabaikan. Terus, nomer hapenya juga aku hapus saja
lah. Toh kita juga nggak pernah berhubungan. Itu semua terjadi mungkin satu
tahun yang lalu.
Nah,
kembali ke bis Damri. Berikut percakapan kelanjutannya. Aku = Q, dan di R;
Q, “selama kita deket, kita pernah nonton
bareng nggak ya?”
R, “eemmm, belum pernah deh. Mau nonton?”
Q, “ayok, ada film Carrie sekarang,
traillernya sih bagus.”
R, “kalau sekarng aku nggak bisa, mau
nge-lesin”
Q, “ya, dibatalkan dulu tho hehehe”
R, “nggak bisa, kasihan. Gini aja, kalau
kamu udah ACC judul skripsi, aku mau deh nonton sama kamu.”
Q, “hah? ACC judul itu hahaha itu berapa
bulan lagi ya”
R, “ya makanya, semangat tho.. nanti
kalau udah ACC aku dikasih tahu”
Q, “oke deh....”
R, “terus, ngasih tahunya gimana ?”
(mungkin dia paham, kalo akun fb ku aku tutup & no hape nya aku hapus)
Q, “gampang itu mah, santai”
R, “pasti nomerku udah dihapus kan?
(ketawa)”
Yah, begitulah. Nggak tahu tujuanku
memposting ini apa. Mungkin supaya aku nggak lupa kali ya, soalnya sekarang aku
mudah lupa. Dan tahu? Berhubung nomer hapenya sudah ada di daftar kontakku
lagi, ya otomatis aku yaaa lumayan sering sms dia, dan masih sama kayak setahun
lalu. Masih diabaikan. Ya sering juga sih dibales, tapi untuk satu-dua sms kemudian
menghilang tanpa salam.
Namun,
aku mendapat pembelajaran penting dari adanya Ratna ini. Aku pernah merasa
sakit banget atas semua itu, kemudian aku posting di group teman-temanku
(belakangan aku sadar kalau tindakan ini bodoh banget), dan mendapat banyak
sekali komentar-komentar yang berisi dukungan buatku. Namun ada satu teman yang
membuka mataku, dia bilang, “jangan gitu bro, bagaimanapun keadaan lu sekarang,
elu juga pernah ngerasa bahagia kan ketika sama dia?” dan akhirnya postingan
itu aku hapus (labil banget).
Iya,
dia benar. Segila apapun aku karena Ratna, aku juga pernah ngerasa seneng
ketika sedang bareng dia. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MINTA KOMENTARNYA, GAN :D